Analisis dan Review Film Psikologi (Part 1)
Untuk kalian yang tertarik dengan psikologi aku punya beberapa referensi film yang terkait dengan psikologi. Aku mau review sekaligus belajar untuk menganalisis film - film ini dengan teori psikologi kepribadian. Kenapa namanya part 1 karena aku belum nonton semua jadi aku bahas beberapa yang sudah aku tonton dan pasti nanti nambah lagi part 2, 3 dst.
2. He Loves Me, He Loves Me Not (2002)
semoga bermanfaat ^^
1. Black Swan
(2010)
Film ini
bercerita tentang seorang Ballerina bernama Nina yang sangat ingin menjadi
pemeran utama pada pertunjukan musim panas di sanggar baletnya. Pada
pertunjukan musim ini berkisah tentang kisah cinta putri angsa putih yang
direbut oleh angsa hitam. Thomas sebagai koordinator untuk pertujukan
mengaudisi para ballerina yang ada untuk mencari pemeran pada pertunjukan
tersebut. Untuk pemeran utama Thomas menginginkan ballerina yang bisa
memerankan sikap lembut angsa putih dan sikap agresif angsa hitam sekaligus.
Nina hanya bisa
memerankan sikap lembut dari angsa putih dan tidak bisa memerankan sikap
agresif angsa hitam. Nina pun meyakinkan Thomas kalau dia bisa memerankan angsa
hitam. Akhirnya Nina pun di terima untuk memerankan putri angsa tersebut. Saat
latihan Nina mencoba sangat keras untuk memerankan angsa hitam, namun dia terus
gagal dan Thomas pun kecewa pada Nina. Sampai Nina bertemu dengan Lily
ballerina yang juga terlibat pada pertujukan tersebut yang dikatakan oleh
Thomas bahwa dia bisa memerankan angsa hitam.
Nina pun
mencerminkan dirinya pada Lily dan Nina memasukan sikap agresif Lily pada
dirinya. Saat pertunjukan Nina membunuh dirinya sendiri yang dilihatnya sebagai
Lily, hingga akhirnya Nina bisa memerankan sikap agresif angsa hitam dan
memukau penonton.
Analisis:
Dari film ini
jelas terdapat arketipe Persona dari teori psikoanalisis Carl Jung. Persona
sendiri adalah segala sikap dan perilaku yang ingin ditunjukan ke luar oleh
individu dengan menutupi atau menyembunyikan dirinya yang asli.
Nina membunuh
dirinya sendiri demi menojolkan sikap agresif angsa hitam yang dimiliki Lily.
Sama saja dengan Nina yang ingin menojolkan persona yang di miliki oleh Lily
agar dia bisa menjadi angsa hitam.
Review:
Film ini bagus
untuk ditonton jadi kita bisa introspeksi diri. Mencontoh atau menginginkan
sesuatu memang baik untuk memotivasi diri agar lebih maju dan naik ke tingkat
yang lebih tinggi lagi. Tapi ada baiknya kita tidak memaksakan sesuatu yang
pada dasarnya tidak bisa kita lakukan.
Film ini
ada sedikit bagian yang sadis seperti menusuk diri sendiri. Sepertinya film ini sangat tidak dianjurkan untuk yang berusia di bawah 20 tahun, karena adegan
“ranjang” dan adegan yang tidak seharusnya dilihat untuk yang berusia dibawah
20 tahun.2. He Loves Me, He Loves Me Not (2002)
Film ini
berkisah tentang seorang gadis bernama Angelic yang menderita erotomania.
Erotomania adalah sindrom dimana penderitanya berkhayal bahwa orang yang ada
didekatnya menyukainya padahal sebenarnya orang tersebut tidak mengenalnya sama
sekali.
Angelic
terobsesi dengan seorang pria yang tinggal di samping rumahnya yang bernama
Loic. Pada saat awal bertemu dengan Angelic di depan rumahnya Loic sedang
bahagia karena mendengar kehamilan istrinya, karna rasa bahagia itu Loic
memberikan bunga pada Angelic yang tidak sengaja bertemu saat Loic ingin masuk
kedalam rumahnya. Saat itulah Angelic merasa bahwa Loic menyukainya.
Angelic sangat
terobesi dengan Loic sampai dia pun rela membunuh dan mencelakai orang yang
mengganggu dan menghalangi dirinya untuk bersama Loic. Bahkan Angelic melukai
dirinya sendiri.
Loic tidak
mengenal Angelic sama sekali karena hanya bertemu sesaat dengannya. Namun,
Angelic terus merasa bahwa dia adalah kekasih Loic dan merasa bahwa Loic
mencintainya yang sebenarnya itu adalah khayalannya.
Analisis:
Dari film ini di
dapatkan defense mechanism Proyeksi dari teori psikodinamik Sigmund Freud.
Proyeksi adalah suatu perasaan dimana penderitanya merasakan bahwa apa yang dia
rasakan terhadap orang lain adalah perasaan orang lain terhadap dirinya.
Sifat ini dapat
dilihat dari Angelic yang menganggap bahwa Loic mencintainya, sebenarnya adalah
Angelic yang mencintai Loic bukan Loic yang mencintai Angelic.
Review:
Film ini
memiliki alur maju munjur. Saat menonton kita akan di buat terkesan dan tidak menyangka dengan yang terjadi sebenarnya. Awalnya penonton akan berada pada
sudut pandang Angelic dan kemudian penonton akan berada di sudut pandang Loic
dimana kebenaran yang sebenarnya terungkap.
Berikut adalah film yang sudah di review dan analisis. Jika ada kesalahan mohon di maafkan. Jika ada pendapat lain sangat di persilahkan untuk mengkomentari postingan ini.
Terimakasih :)
Komentar
Posting Komentar